SLR
Sebelumnya pada tulisan membuat efek fisheye (bagian 1), penulis sudah menjelaskan cara pembuatan fisheye yang dihasilkan oleh lensa pelengkap kamera DSLR. Nah, Selain bisa didapat melalui lensa pelengkap kamera DSLR, efek fisheye juga bisa diperoleh dari jepretan kamera Lomo. Kamera jenis ini sudah banyak beredar di Indonesia dan populer di kalangan anak muda mengingat harganya tidak semahal DSLR yang mencapai jutaan rupiah. Di samping efek fisheye,keunggulan lain dari  kamera Lomo adalah tone warna yang dihasilkan memiliki kekhasan yang tidak dimiliki kamera digital manapun. Namun, kini hal itu bisa dilakukan siapa saja bahkan yang tidak memiliki kamera Lomo sekalipun. Dengan berbekal Adobe Photoshop, gambar apapun bisa diubah bak hasil jepretan Lomo Fisheye. Ikuti langkah-langkah berikut ini:

Membuat Efek Tone Khas Kamera Lomo

Pengaturan Tone Gambar
Pengaturan Tone Gambar
Buka file foto yang akan diedit di Adobe Photoshop. Kamera Lomo memiliki efek tone warna yang khas, untuk itu akan dilakukan sedikit penyesuaian pada tone/warna gambar. Klik tab Channel, klik bagian Red saja, klik Image > Adjustments > Brightness/Contrast, ketik 60 di kolom Contrastsaja lalu klik OK. Sekarang lakukan hal yang sama dengan bagian Green (masih pada tabChannel), bedanya ketik 80 di kolom Contrast. Angka 60 atau 80 tidak mutlak, bisa diubah apabila efek warna yang dihasilkan masih kurang “Lomo”. Hasilnya bisa dilihat dengan mengklik RGB pada tab Channel.
Hasil Pengaturan Tone Gambar
Hasil Pengaturan Tone Gambar

Seleksi Area Dalam Bentuk Lingkaran

Seleksi Area
Seleksi Area Dalam Bentuk Lingkaran
Sekarang mulai membuat efek Fisheye. Klik kanan tombol Marquee Tool dan pilih opsi Elliptical Marquee Tool untuk menyeleksi area dalam bentuk lingkaran. Tekan Shift pada keyboard sambil tarik kursor untuk menyeleksi area yang ingin diedit (dalam bentuk lingkaran bulat utuh).

Memberikan Filter Spherize

FIlter Spherize
FIlter Spherize
Sementara area masih terseleksi (garis putus-putus masih aktif), klik Filter > Distort > Spherize > OK dan hasilnya pun bisa dilihat pada gambar.

Memberikan Fill Berwarna Hitam

Opsi Black
Opsi Black

Fill black
Tampilan Fill Black
Dengan garis seleksi masih aktif, klik kanan dan pilih Select Inverse. Tinggalkan dulu dan buat layer baru. Kembali ke area gambar, klik kanan dan pilih opsi Fill. Pada bagian Contents, klik pilihan Use > Black (hitam) lalu klik OK.

Memberikan Bevel and Emboss

Bevel and Emboss
Bevel and Emboss
Kemudian klik kanan area gambar dan pilih Select Inverse untuk mengembalikan seleksi menjadi hanya lingkaran. Klik kanan layer Hitam dan pilih opsi Blending Options. Klik dan centang menuBevel and Emboss, lakukan penyesuaian seperti pada gambar lalu klik OK.

Memberikan Efek Blur

Gaussian blur
Gaussian blur
Pastikan garis seleksi masih aktif, klik Filter > Blur > Gaussian Blur. Tingkat blur bisa berbeda pada masing-masing gambar, pada tutorial ini angka yang digunakan sebanyak 90 pixel. Pastikan blurmemberikan efek Vignette (mendekati tepian lingkaran warnanya menjadi semakin gelap atau kehitaman). Lalu klik OK.

Buat Tampilan Menjadi Persegi

Efek fisheye ala kamera Lomo ini akan lebih menarik bila bentuknya square/persegi, jadi klik kanan layer dan pilih Flatten Image. Seleksi menggunakan Rectangular Marquee Tool (tekan Shift padakeyboard sembari menarik kursor supaya bentuknya persegi yang sama sisi). Klik Image > Cropdan hasilnya bisa dilihat pada gambar. Jangan lupa di-save as ya!
Hasil Akhir Efek FIsheye
Hasil Akhir Efek FIsheye

TEKNIK DASAR CARA MEMOTRET DENGAN MENGGUNAKAN KAMERA DSLR

Kamera DSLR kini semakin trend dikalangan masyarakat, berbagai produsen kini meluncurkan kamera DSLR terbaru, selain dilengkapi dengan berbagai fitur, kamera DSLR menghasilkan kualitas gambar sesuai dengan yang kita inginkan jika kita mengetahui cara menggunakannya.

Menggunakan kamera DSLR tidaklah mudah dalam membuat hasil gambar yang berkualitas, ada trik-trik dan petunjuk yang harus kita ikuti untuk menghasilkan kualitas potret yang lebih baik, terkecuali Anda telah memiliki pengalaman sebelumnya tentang kamera tersebut. Dan kali ini kita akan membahas sekilas teknik dasar menggunakan kamera DSLR. Karena untuk tingkat teknik dasar tergolong mudah untuk dipelajari terlebih bagi kita yang baru pertama menggunakan kamera DSLR.


Pertama sekali yang harus diperhatikan adalah pastikan kamera sudah dalam keadaan siap untuk digunakan, cek baterai, cek memory, dll. Setelah anda rasa kamera siap digunakan, selanjutnya kita coba mensetting kamera terlebih dahulu, setting kamera ke mode AV ( aperture Value) yaitu hanya merubah besarnya bukaan diagfragma sehingga Shutter Speed sudah otomatis di set oleh kamera tersebut.

Lalu, Bukaan terbaik / ketajaman terbaik ada di bukaan F/8.0 jika DOF (depth of field) lebih panjang bisa memakai bukaan F/14 (tidak disarankan jika memakai F/16 keatas, memang semua terlihat focus tetapi ketajaman sudah berkurang sehingga hasil kurang maksimal). Selanjutnya kita pastikan memakai ISO 100 ( semakin rendah semakin baik) jika cahaya kurang dan shutter speednya kurang (shutter speed lebih baik diatas 1/60 agar tidak shake) bisa dinaikan ISO nya. Lalu yang terakhir lebih baik gunakan lensa wide seperti 18-55mm dan 17-85mm.


Setelah melakukan settingan, pastikan tempat dimana yang baik untuk memotret, dan dalam penentuan tempat pemotretan harus di pastikan baik-baik juga karena akan berpengaruh pada hasil foto yang akan diambil. Untuk arah cahaya matahari, lebih baik memotret jangan mengarah berlawanan, akan lebih baik membelakangi matahari (karena kita membutuhkan cahaya matahari untuk pencahayaan).

Memotret lebih baik pada pagi dan sore hari, karena kalau siang hari, cahaya matahari terlalu tajam (biasanya langit putih dan tidak menarik). Pilih background yang baik dan indah (pilih sesuka hati). Dan carilah angle terbaik, bisa dikatakan ada low angle, mid angle, high angle. Ketiga angle tersebut memberikan perbedaan pada hasil gambar yang sangat berarti.

Bila ingin memotret wajah, perhatikan latar belakang, hindari latar belakang yang berwarna – warni atau gambar yang semrawut, yang menyebabkan kurang jelas (bisa jadi justru latar belakang yang menjadi menonjol). Jadi, berusahalah untuk menghidarinya. Jika anda sudah mencoba dengan teknik dasar, dan cobalah bereksperimen dengan teknik dasar lainnya.


Menggunakan Kamera DSLR dengan teknik Panning, yang merupakan dengn menggerakan kamera kearah gerakan objek (panning) bertepatan dengan melepas tombol. Hasil gambarnya latar belakang kabur, akan tetapi gambar subjek sangat jelas. Seberapa jelas atau kaburnya subjek tergantung pada kecepatan atau lambatnya gerakan panning. Jika gerakannya bersama – sama dengan gerakan subjek, maka gambar yang dihasilkan jelas. Sebaliknya jika kamera lebih cepat atau lebih lambat dari gerakan subjek, maka hasil akan blur (kabur).


Menggunakan kamera SDLR dengan teknik slowspeed adalah jika benda yang bergerak cepat dipotret dengan speed shutter rendah, maka hasilnya gambar akan tampak kabur, seakan – akan disapu, namun latar belakang jelas. Efek ini terkadang bagus dan menimbulkan sense of motion dari benda yang dipotret.


Menggunakan kamera DSLR dengan menggunakan teknik freezeyaitu speed cepat kita gunakan untuk memotret benda yang bergerak. Semakin cepat pergeraan benda tersebut, maka semakin besar angka speed shutter yang harus kita gunakan. Dengan beberapa teknik dasar menggunakan kamera DSLR ini, semoga dapat membantu anda dalam bereksperimen untuk menghasilkan kualitas gambar sesuai dengan yang diinginkan, semoga bermanfaat dan selamat mencoba.